Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2013

Kasus Mukhlis R Kembali Memanas. Tim Sebelas: “Kejati Mana Janji mu”

Gambar
    Suhu politik di Kota Pariaman semakin memanas, seiring gonjang-ganjing menuntut supremasi hukum atas kasus yang melibatkan nama besar Walikota Pariaman Mukhlis Rahman sebagai tersangka terkait dugaan korupsi pengadaan lahan sarana olahraga di Karan Aur belum juga tuntas-hingga 3 (tiga) tahun telah berlalu. Sejauh ini sebagai ujung penegak kedaulatan hukum yang menyeret Walikota Pariaman, dari pernyataan Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat kepada tim sebelas selama ini hanya “omong-kosong” belaka, tak urung jika tim sebelas menyatakan kekecewaannya terhadap instansi hukum tertinggi di Sumbar ini prihal sebagai masyarakat menuntut keadilaan. “jika kami bisa mengadu kelangit ketujuh dengan menggunakan anak tangga, kami rela melakukannya untuk keadilan di negri ini,” cetus Damhuri sebagai anggota dari tim sebelas sekaligus masyarakat pariaman dengan rasa kekecewaan mendalam yang menilai kinerja kejati tidak lagi “steril”. Diakui selama ini sudah 3 tahun berlalu, namun begitu proses huk

Mereka itu Oknum “Anggota Hewan” atau “Dewan Lakhnat”

Gambar
Gedung DPRD Kab. Padang Pariaman ketika didemo oleh Mahasiswa kesekian kalinya Mungkin tulisan ini adalah salah satu bentuk kekecewaan saya terhadap sebagian anggota dewan terhormat yang berada di daerah Padang Pariaman sekaligus ungkapan kekecewaan dari teman-teman media di daerah ini. Merasa muak melihat muka sebagian anggota dewan serta prilaku yang tidak bersahabat dengan awak media. Adalah prilaku emosi sesaat yang dikedepankan oleh anggota dewan terhormat kali itu Wakil Ketua DPRD Padang Pariaman Desril Yani Pasha mengusir kami (rekan-rekan jurnalis) yang berada digedung dewan saat itu, Senin, 29 April 2013. Saat itu adalah rapat hearing tentang permasalahan CPNS yang masuk dalam database kategori satu, dari sebanyak 111 CPNS yang terdata memenuhi kriteria berdasarkan hasil verifikasi dan validasi di Padang Pariaman, hanya sekitar 30% diantaranya 36 nama yang berhasil dicalonkan menjadi PNS, sisanya sebanyak 75 nama lagi mempertanyakan nasib mereka dengan salah

Letkol. Inf. Nursyamsudin: Meniti Asa Tanpa Batas Dalam Keterbatasan

Gambar
Dandim 0308 Pariaman Letkol. Inf. Nursyamsudin Minimnya euphoria serta antusias pemuda Indonesia dalam menggalakan rasa persatuan dan kesatuan bangsa saat ini amat sangat dirasakan terutama oleh Dandim 0308 Pariaman Letkol. Inf. Nursyamsudin  diruang kerjanya siang tadi, Kamis (2/5) Nur mengatakan semakin maraknya aksi-aksi anarkisme yang terjadi belakangan ini dikalangan pelajar menjadi pemicu serta menggugah Dandim untuk mendidik jiwa muda agar berprestasi. “akibat euphoria anak-anak muda yang kebablasan merupakan dampak dari kurangnya minat pelajar dalam berwawasan berkebangsaan, itu terlihat dari kepribadian masing-masing karena kurang mengenali makna dari kata Bhineka Tunggal Ika dan kurang memahami makna pancasila bahkan ada diantaranya yang tidak mengetahui pancasila, dampaknya jelas akan menjadi pemicu perpecahan, tak urung banyak terjadi aksi anarkis pelajar.” Terang Nur menyayangkan. Anggaran bukan menjadi persoalan di tubuh TNI untuk memberdayakan membin