Lagi, Gerbang Batas Kota Pariaman Kembali Memakan Korban, Warga Meradang




Lagi-lagi jalan memasuki gerbang batas kota yang terletak di Desa Padang Birik-Birik, Kecamatan Pariaman Utara Propinsi Sumatera Barat-persisnya hanya berjarak beberapa meter saja setelah melewati kantor Kecamatan Pariaman Utara kembali menelan korban.

Kali ini satu lagi-seorang pengendara bermotor terjatuh dan terpental hingga radius 20 meter yang terjadi dini hari tadi, Minggu (3/3/13) sekitar pukul 00.30 Wib. Korban mengalami luka yang serius dibagian kaki kiri serta luka lecet dibagian tangan dan kaki sebelah kanan.

Banyak diantara para pengguna jalan mengalami kecelakaan adalah mereka yang menggunakan kendaraan roda dua. Bagi pengguna jalan yang sudah terbiasa melewati jalan digerbang batas kota tersebut sering kali melakukan aksi forbidder.



Kondisi jalan memasuki gerbang batas kota malam hari

Kondisi jalan memasuki gerbang batas kota malam hari

Kondisi jalan memasuki gerbang batas kota malam hari

Kondisi jalan memasuki gerbang batas kota malam hari

Kondisi jalan memasuki gerbang batas kota malam hari

Kondisi jalan memasuki gerbang batas kota malam hari
kondisi jalan memasuki gerbang batas kota diwaktu siang hari


Seperti yang pernah saya beritakan sebelumnya. Akibat rawannya jalan yang dipenuhi oleh lubang hingga mempunyai kedalaman 10 s/d 30 cm merupakan salah satu penyebab terjadinya kecelakaan saat memasuki jalan batas kota tersebut. Buktinya, dua hari berturut-turut, Rabu (12/2/2013) sekitar pukul 00.00 wib dan tragisnya pada keesokan harinya Kamis malam, (13/2/2013) sekitar pukul 21.00 wib seorang pengendara bermotor mengalami luka dibagian kepala.

Menurut informasi dari narasumber yang melihat kejadian beberapa hari lalu itu. Korban diketahui bernama Lembong yang berkediaman di Sungai Limau Kabupaten Padangpariaman bermaksud hendak menuju Kota Pariaman, namun nahas, Lembong terjatuh saat melewati jalan di gerbang batas kota. Lembong mengalami luka dibagian kepalanya. Beruntung warga setempat melihat kejadian yang membuat Lembong tidak sadarkan diri dengan wajah yang dipenuhi oleh lumpur. “sekiranya kurang lebih 2 minggu yang lalu, selama 2 hari berturut-turut, tragisnya seorang bapak-bapak mengalami luka dibagian kepala, serta wajahnya yang dipenuhi oleh Lumpur, korban langsung dibawa warga ke rumah sakit terdekat.” terang saksi mata menjelaskan.

Sekedar diketahui, kondisi disepanjang jalan ketika hendak memasuki jalan gerbang batas kota pariaman ini-akan berlumpur dan rawan banjir jika ujan turun yang berdampak kepada lubang-lubang yang memenuhi badan jalan ini akan tertutup oleh genangan air. Sedangkan pada saat cuaca kemarau, kondisi jalan sebenarnya disepanjang area batas kota ini selain dipenuhi lubang yang memadati ruas jalan, jalan tersebut juga bergelombang dan dipenuhi oleh kerikil kerikil tajam yang membahayakan keselamatan penggendara bermotor, kondisi jalan tersebut tak terlepas dari dampak pembangunan gerbang batas kota itu sendiri.

Takutnya angka korban akan semakin bertambah banyak jika pemerintah kota seakan “tutup mata” dan “masa bodoh” dengan kondisi jalan tersebut, padahal jalan tersebut sering dilewati baik oleh pemerintah kota maupun pemerintah provinsi.
Kembali dijelaskan oleh beberapa saksi mata sebagai narasumber yang seyogyanya merupakan penduduk asli Desa Padang Birik-Birik yang tinggal diwilayah gerbang batas, lebih tepatnya disepanjang sisi jalan gerbang batas kota. Saat ini kondisi infrastruktur jalan tersebut sudah banyak memakan korban jiwa, warga mengatakan hampir tiap hari ada saja kecelakaan yang terjadi didaerahnya, karena memang dan diyakini oleh warga, buruknya jalan yang akan dilalui diarea batas kota itu tidak terlepas dari dampak pembangunan gerbang batas kota yang baru saja selesai dibangun akhir tahun 2012, namun, kendati banyaknya korban yang berjatuhan akibat dari pembangunan proyek batas kota ini seakan tidak dipedulikan oleh pemerintah kota. Atau memang harus ada korban yang meninggal dunia lebih dulu baru pemerintah kota memperbaiki infrastruktur jalan ini ?? Tanya warga setempat.

“Umumnya kecelakaan sering terjadi dimalam hari, hingga membuat tidur kami jadi enggak nyenyak, untungnya diantara korban-korban akibat kecelakan disini belum ada yang meninggal, rata-rata korban hanya mengalami luka berat dan ringan akibat terjatuh dari motornya dikarenakan banyaknya lubang yang disepanjang ruas area batas kota ini, serta debu yang tebal ketika cuaca kering, ditambah lagi kerekel-kerekel kecil bertebaran juga ikut memenuhi badan jalan yang sejatinya berlubang dan bergelombang,” tambah beberapa warga yang sepertinya memang terbangun dari tidurnya akibat suara gaduh dari kecelakaan yang terjadi dini hari tadi.




Adapun kronologis kejadian dini hari tadi, Minggu (3/3/13) sekitar pukul 00.30 Wib. Korban bernama Jet. Jet menggunakan motor Mio warna hitam dengan Nopol BA-2867-FF. Jet tidak sendirian, Jet bersama dengan rombongannya-ada yang menggunakan mobil Kijang Kapsul berisi Ibu-ibu (orangtua), serta dengan 2 motor lainnya. Awalnya, terlihat rombongan yang menggunakan mobil tadi dan 3 motor lainnya (termasuk Jet) mengaku dari daerah Tiku Kabupaten Padangpariaman hendak menuju Lubuk Alung, terlihat kencang saat memasuki gerbang batas kota. Jet yang berposisi persis dibelakang mobil dalam keadan kencang tidak menyadari kondisi jalan, adapun juga yang terlihat Kijang Kapsul tersebut melesat tertuntang-tuntang dan hampir saja terpental, karena menurut pengakuan sang supir-senada dengan Jet, bahwa mereka benar-benar tidak tau sama sekali dengan kondisi jalan. Sebaliknya keadaan akan menjadi parah apabila kijang tersebut mendadak menginjak remnya yang diprediksikan oleh warga yang saat itu berada di TKP-bisa mengakibatkan tabrakan beruntun yang besar kemungkinan berujung maut.

Keadaan motor mio milik jet yang masih tergeletak saat kejadian
Sedangkan Jet yang berada dibelakang mobil mengalami nasib yang nahas, Jet mengaku kabut tebal memenuhi jalan menutupi pemandangannya, serta Jet dengan kecepatan tinggi tanpa mengetahui kondisi jalan menerobos lubang-lubang yang ada dibadan jalan ditambah lagi dengan kerikil-keril yang bertebaran sehingga menyulitkan Jet untuk menghindar dari keadaannya, spontan saja Jet langsung terpental bersamaan dengan motornya dengan radius sekitar 20 meter.
Jet  langsung diberikan pertolongan oleh warga

Namun sebelumnya, sejauh ini mengingat banyaknya pengguna jalan yang sudah menjadi korban akibat kerusakan sepanjang jalan memasuki gerbang batas kota yang terletak di Kecamatan Pariaman Utara ini. Dimintai keterangannya, Kasi Pemeliharaan Jalan Dinas PU Kota Pariaman yang sebelumnya sudah dihubungi belum lama ini terlihat seakan lepas tangan, ia mengatakan bahwa itu bukanlah gawenya, “batas kota itu bukan gawe saya, itu merupakan pekerjaan Dinas Prasarana Jalan dan Tata Ruang Propinsi Sumbar,” ungkapnya saat itu, karena saya disini lanjutnya ketika itu, hanya seorang prajurit, saya tidak bisa memutuskan dan mengambil tindakan sendiri, setidaknya saya harus dilakukan koordinasi dahulu.

Kekecewaan masyarakat atas dampak dari pembangunan batas kota ini jelas terungkap, ada pun pengakuan lainnya dari masyarakat setempat bukan hanya pengguna jalan yang berasal dari luar daerah saja yang menjadi korbannya, bahkan beberapa warga yang tinggal disekitar gerbang batas kota ini juga sudah pernah menjadi korban dari dampak pembangunan batas kota tersebut.

Warga sekitar menuding pemerintah kota hanya memikirkan keuntungan dari proyek pembangunan batas kota semata tanpa memikirkan keselamatan nyawa pengguna jalan yang melintas. Warga menganggap pemerintah tidak memperhatikan keadaan kontur tanah yang labil dijalur pembangunan batas kota tersebut, yang hanya memikirkan keuntungan hasil dari proyek batas kota yang bernilai miliaran tersebut. Karena menurut warga, jalan yang menjadi titik rawan kecelakaan tersebut bekas daerah rawa sehingga gampang sekali bentuk relief badan jalan menjadi berlubang dan rawan kecelakaan. Keadaan jalan tersebut diperparah dan berubah secara signifikan keadaannya semenjak adanya proyek pembangunan gerbang batas kota, dimana menurut warga setempat menilai, pemerintah dengan dinas terkait harusnya mengambil sebuah langkah antisipasi terlebih dahulu dan mempelajari sikon dari dampak yang akan terjadi kedepannya.

Namun yang jelas, kondisi Jet saat ini sudah mendapatkan perawatan medis, setelah warga yang melihat langsung di TKP, memberikan pertolongan kepada korban dan langsung dibawa ke Rumah Sakit terdekat. Jet mendapat 19 jahitan di kaki kirinya, serta luka lecet dibagian tangan dan kaki sebelah kanan akibat terseret dibadan jalan sejauh 20 meter.



Kondisi Jet setelah mendapatkan perwatan medis

HTML Hit Counter



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melirik Proyek Bangkai SPAM Pendamping IKK Hongaria PT. Citra Karya Indo Raya di Pessel dan Pariaman

PROYEK ABAL-ABAL WINRIP PP-STATIKA CONSORTIUM, TAK SESUAI

“Proyek Siluman” PT Nasiotama Karya Bersama Dinilai Hanya Habiskan Uang Negara